Selasa, 30 Maret 2010

“Batur dhewek” Fesbuke Wong Dhewek

Perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi disikapi arif oleh Wong Gedongan, hal ini ditunjukkan dengan telah maraknya kalangan bocah enom Gedongan yang bergabung di komunitas dunia maya yang kini sedang tren yaitu “facebook” (baca fesbuk).

Fesbuk atau disingkat “FB” adalah sebuah situs web jejaring sosial populer yang diluncurkan pada 04 Februari 2004. Fesbuk didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang Mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 alumni Ardsley High School. Saat ini Fesbuk menjadi sebuah fenomena masyarakat dunia termasuk Indonesia. Hampir di semua tempat dan kesempatan dapat dipastikan ada orang yang tengah asyik berfesbuk ria, apalagi media aksesnya dapat dilakukan dengan mudah melalui HP yang setiap orang rata-rata memilikinya.

Tidak dipungkiri, keberadaan fesbuk ini pernah menjadi kontroversi dengan dikeluarkannya “fatwa haram” oleh Forum Bahtsul Masail FMP3 Santri Putri Lirboyo, Kediri. Namun --sebagaimana umumnya produk teknologi yang tidak lepas dari dampak negatif dan positif yang dikandungnya-- fesbuk oleh wong Gedongan dimanfaatkan sebagai media untuk berbagi cerita, berkirim kabar dan bertukar berita. Dan yang terpenting adalah bahwa fesbuk dapat menjadi sarana untuk sambung rasa menjalin sillaturrahmi.

Atas dasar kesamaan minat tersebut maka lahirlah grup fesbuker Forum Komunikasi Braya lan Sedulur (FKBS) Gedongan-Cerbon “Batur Dhewek” [on-line], dengan anggota wong Gedongan yang keberadaannya tidak hanya dalam lingkup Gedongan, tetapi tersebar luas di luar penjuru Gedongan. Kehadiran grup ini setidaknya dapat menjadi solusi atas kemandekan komunikasi bagi sesama wong Gedongan yang selama ini terkendala oleh jarak dan lokasi.

Nama Batur dhewek sendiri diambil dari bahasa keseharian wong Gedongan yang berarti “teman sendiri”. Istilah “batur dhewek” sengaja dipilih sebagai ungkapan keakraban dalam kekerabatan. Seperti halnya orang Palembang menyebut sesamanya sebagai “Wong Kito”, orang Padang menyebutnya “Urang Awak”, orang Sunda dan Jawa memakai istilah “Jalma Batur” dan “Bholo Dhewek”, maka orang Gedongan boleh berkata : “Batur Dhewek”.

“Batur dhewek” dapat berarti siapa saja, karena berteman dapat dijalin dengan siapa saja. Kendati memiliki sasaran orang Gedongan, bukan berarti grup ini ekskulif --khusus untuk wong Gedongan bae--. “Batur dhewek” terbuka juga bagi wong luar Gedongan yang ingin bergabung, karena semakin banyak “batur” akan menambah “sedulur”.


Logo “Batur Dhewek” dan filosofi maknanya

Logo “Batur Dhewek” dibuat minimalis tanpa bingkai dengan hanya menggunakan 2 warna. Tanpa bingkai artinya bahwa grup ini adalah grup terbuka untuk diikuti oleh semua batur dhewek siapa saja yang ada dimana saja ......

Titik fokus logo adalah dua tangan yang sedang saling bergantet (wauhan) antara jari kelingkingnya, satu tangan berwarna hitam dan satu lainnya berwarna putih. Melambangkan niat tulus dua insan untuk berteman, tanpa membedakan hitam atau putih warna kulitnya;

Pertemuan antara dua jari kelingking yang saling bergantet membentuk simbol "hati" berwarna merah, melambangakan bahwasanya pertemanan akan menimbulkan rasa suka yang rasa itu datang dari lubuk hati yang paling dalam;

Teks "FORUM KOMUNIKASI BRAYA lan SEDULUR" (disingkat FKBS) yang melingkar di atasnya, serta GEDONGAN-CERBON di bawahnya, merupakan penjabaran grup dan kedudukannya;

Inisial "bd" adalah akronim dari kata "Batur Dhewek" yang menjadi nama grup;

Dua tangkai padi yang diikat batangnya, melambangakan kemakmuran (tujuan duniawiyah); dan sembilan bintang yang bertebar melingkar di atas tangkai padi, melambangakan khidmat anggota grup kepada agama/taqwa kepad Allah swt. (tujuan ukhrawiyah).


Filosofi warna

Warna HITAM melambangkan kekokohan, istiqomah, loyal, mandiri dan bekerja keras.

Warna MERAH melambangkan keberanian (dalam menegakkan amar makruf nahyi munkar), semangat (api yang membara), pantang menyerah dan tidak putus asa.

Semoga kehadiran grup fesbuker Forum Komunikasi Braya lan Sedulur (FKBS) Gedongan-Cerbon “Batur Dhewek” [on-line] ini betul-betul dapat menjalankan misinya, yakni : “menyatukan yang terserak, mendekatkan yang jauh, merekatkan yang dekat” bagi wong dhewek, sebagaimana bunyi semboyan yang diusungnya.

Mangga gabung bebaturan, kang ...... (ASF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar