Kamis, 02 Juni 2011

Berkahi Kami di Bulan Rajab ....

Alhamdulillaah, hari ini kita telah memasuki bulan Rajab 1432 Hijriyah. Dalam hitungan Kalender Islam, Bulan Rajab adalah hitungan bulan ketujuh.

Kanjeng Rasulullah Saw. biasa mempersiapkan diri dalam menyambut bulan suci (Ramadhan) jauh-jauh hari sebelumnya. Diantaranya adalah ketika memasuki awal bulan Rajab --dua bulan sebelum Ramadhan-- beliau telah mempersiapkan diri secara ruhani. Beliau menundukkan hati dan menancapkan niat yang suci melalui doanya :

Allaahummaa baariklanaa fii Raajaba wa Sya’ban, wa ballighnaa Ramadhaan.

Yaa Allaah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan. (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik)

Beliau dengan khusyuk memohon kepada Allah agar memberkahi dirinya dan kaum muslimin di dua bulan menjelang Ramadhan (Rajab dan Sya'ban). Tanpa keberkahan ini, tentulah hari-hari kita akan berkurang nilainya, apalagi dalam rangka menyongsong bulan yang penuh pahala dan ampunan dari Allah Swt.

Demikianlah Rasulullah Saw. yang telah menjadikan bulan Rajab sebagai titik tolak, bulan pencanangan untuk menyambut Bulan Mulia Ramadhan.


Keistimewaan dan Fadilah Bulan Rajab

Diriwayatkan bahawa Nabi Saw. telah bersabda : "Ketahuilah bahawa bulan Rajab itu adalah bulan Allah, maka barangsipa yang berpuasa satu hari dalam bulan Rajab dengan ikhlas, maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari Allah Swt".

Barangsiapa yang berpuasa dua hari dalam bulan Rajab mendapat kemuliaan di Sisi Allah Swt; Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tanggal 1, 2, dan 3 Rajab, maka Allah akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat, dari terkena penyakit gila, penyakit putih-putih di kulit badan yang menyebabkan sangat gatal, dan diselamatkan dari fitnahnya syaitan dan dajjal; Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, permintaannya akan dikabulkan.

Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka Jahanam; dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakandelapan pintu syurga.

Barangsiapa berpuasa lima belas hari dalam bulan Rajab, maka Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan; dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka Allah akan menambahkan pahalanya. Dan barang siapa berpuasa pada tanggal 27 Rajab/Isra Mi'raj akan mendapat pahala seperti lima tahun berpuasa”.

Sabda Rasulullah Saw. : Pada malam Mikraj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari ais dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya kepada Jibril as : "Wahai Jibril untuk siapakah sungai ini?", Berkata Jibril as. : "Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca shalawat untuk engkau di bulan Rajab”.

Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita : .... ketika kami berjalan bersam-sama Nabi SAW melalui sebuah kubur, lalu Nabi berhenti dan Baginda menangis dengan amat sedih, kemudian baginda berdoa kepada Allah Swt. Lalu saya bertanya Rasulullah Saw. : "Ya Rasulullah Saw., mengapakan anda menangis?" Lalu Rasulullah Saw. bersabda : "Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kubur mereka, dan saya berdoa kepada Allah, lalu Allah meringankan siksa ke atas mereka”.

Sabda Rasulullah Saw. lagi : "Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau berpuasa satu hari saja dalam bulan Rajab, dan mereka tidak tidur semalam saja di bulan Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa dalam kubur”. Tsauban bertanya : "Ya Rasulullah Saw., apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab sudah boleh mengelakkan dari siksa kubur?"

Sabda Rasulullah Saw. : "Wahai Tsauban, demi Allah Zat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan shalat malam sekali dalam bulan Rajab dengan niat kerana Allah, kecuali Allah mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun dan mengerjakan solat malam satu tahun”.

Sabda Rasulullah Saw. : "Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulan Aku (Muhammad Saw.) dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku. Semua manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi, keluarga nabi dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab, Sya'ban dan bulan Ramadhan. Maka sesungguhnya mereka kenyang serta tidak ada rasa lapar dan haus bagi mereka”.
Semoga ulasan singkat tentang Bulan Rajab ini dapat menambah semangat kita dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt., khususnya dalam rangka menyongsong datangnya Bulan Suci Ramadhan.

Allaahummaa baariklanaa fii Raajaba wa Sya’ban, wa ballighnaa Ramadhaan. Amin ya robbal ‘alamin. (ASF)

2 komentar:

  1. amiin ya robal alamiin , mudah" kita dapat mlaksanakan ibadah di bulan yg sangat mulia ini

    BalasHapus