Minggu, 09 Mei 2010

Dua Menteri Hadiri Haol Pesantren Gedongan


SUMBER, (PRLM).- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar dan Menteri PembangunanDaerah Tertinggaal (PDT) Helmi Faisal Zaini, menghadiri haul ke-79 KH. Muhammad Said Pondok Pesantren Gedongan, Desa Ender Kec. Pangenan, Kab. Cirebon, Sabtu (8/5) malam.

Kegiatan itu juga dihadiri Ketua PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, Bupati Cirebon H. DediSupardi, mubalig seperti KH. Ali Mansur dari Sidoarjo, KH Abdul Azis Mansur dari Jombang, KH Mudjieb Khudori dari Jakarta, alumni Santri Ponpes Gedongan, dan kesultanan Keraton Kecirebonan. Ribuan warga juga menghadiri acara tahunan tersebut.

Agenda kegiatan yang digelar panitia sejak Jumat (7/5) juga dipadati warga dan alumni salah satu pondok pesantren tertua di Cirebon tersebut. Kegiatan tersebut antara lain bedah buku Gus Dur di Mata Wong Cherbon, dan festival hadroh.

Muhaimin mengatakan, haul merupakan kegiatan yang sangat positif karena di dalamnya terkandung makna mendalam. Haul bukan hanya dipahami sebagai acara seremonial ziarah kubur semata melainkan meneladani kiai. Pada lain sisi haul juga merupakan warisan budaya Islam yang harus dipertahankan.

"Pesantren sebagai aset bangsa dalam mendidik kepribadian yang luhur. Maka ada tuntutan membuka diri dengan kemajuan saat ini. Pemerintah menyadari betul adanya perhatian mengembangkan pesantren," pesannya.

Hal senada dikemukakan Helmi Faisal yang menyatakan haul masih relevan untukdirealisasikan pada zaman sekarang. Dirinya dibesarkan di keluarga pesantren sehingga haul sudah tidak asing lagi. Pada kesempatan itu Helmi juga memberikan masukan sekaligus pengetahuan tentang pembangunan. Pria kelahiran Babakan ini menyemangati santri agar dapat mandiri dan berkualitas sehingga dibutuhkan masyarakat. Santri juga bisa memberikan kontribusi kepada negara dalam hal pembangunan dan mengupayakan kesejahteraan masyarakat.

Helmi menyebut terdapat tiga program nyata untuk menolong masyarakat Indonesia yakni menerapkan bantuan sosial seperti raskin, jaskesmas, dan pemberdayaan subsidi. Konsep pemerintah sekarang bukan hanya memberikan modal melainkan juga melatihnya agar dapat mandiri.

"Sekarang sebanyak 3,2 juta penduduk Indonesia, sama dengan 14 persen berstatus miskin. Saya yakin pesantren punya potensi dan dapat memberikan solusi atas masalah yang dihadapi bangsa ini," paparnya. (C-15/das)***

sumber http://www.pikiran-rakyat.com/
image : Gambar Masjid Baitus-Su'adaa - Gedongan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar