Tahun kalender Masehi diciptakan pada abad ke-6 oleh seorang biarawan yang bernama Dionysius Exignus yang dihubung-hubungkan dengan momen kelahiran Yesus Kristus. Karenanya, tahun Masehi yang digunakan sekarang ini disebut juga Anno Domini (tahun Tuhan).
Karena awal tahun kalender Masehi merujuk kepada momen kelahiran Nabi Isa Al-Masih, maka dinamakan tahun Masehi (M) dan tahun Sebelum Masehi (SM). Sedangkan dalam bahasa Inggris --dan dipergunakan secara internasional-- istilah Masehi disebut menggunakan bahasa Latin Anno Domini (AD), dan sebaliknya jaman prasejarah atau Sebelum Masehi disebut sebagai Before Christ (BC) yang berarti tahun sebelum Yesus lahir. Sistem ini mulai dirancang tahun 525.
Selain itu dalam bahasa Inggris juga dikenal sebutan Common Era/CE (Era Umum) dan Before Common Era/BCE (Sebelum Era Umum) bagi orang yang tidak ingin menggunakan nama tahun Kristen.
Penetapan tahun Masehi menyimpan banyak kerancuan
Pertama, dengan pemisahan tahun Sebelum Masehi (tahun sebelum kelahiran Yesus) dan tahun Masehi (tahun sesudah kelahiran Yesus), berarti mereka beranggapan bahwa Yesus lahir pada tahun 0 Masehi. Padahal di dunia ini tidak pernah dikenal tahun 0 Masehi maupun tahun 0 Sebelum Masehi.
Kedua, Kerancuan lainnya seputar tahun Masehi adalah kapan Yesus dilahirkan ke dunia? Ketidakjelasan tanggal kelahiran Yesus, jelas memustahilkan klaim bahwa tahun 1 Masehi didasarkan pada hari kelahiran Yesus.
Ketiga, Dengan logika sederhana, jika misalnya diyakini Yesus lahir tanggal 01 Januari tahun 1 Masehi, mengapa umat Kristen merayakan Natal pada tanggal 25 Desember? Mengapa mereka tidak merayakan Natal pada 01 Januari? Jika ngotot mempertahankan Yesus lahir tanggal 25 Desember, berarti angka penanggalan Masehi di seluruh dunia harus diralat, harus dimajukan 6 hari.
Keempat, penetapan tahun 1 Masehi kontradiktif dengan Bibel (Alkitab), kitab suci kristiani. Bibel mengisahkan bahwa Yesus lahir pada zaman Raja Herodes (Matius 2:1). Padahal sejarah mencatat bahwa Raja Herodes hidup dari tahun 37 SM sampai tahun 4 SM (Kamus Alkitab, hal. 343). Data ini diperkuat oleh sejarawan Yahudi yang bernama Flavius Yosefus, bahwa raja Herodes meninggal dunia pada tahun 4 SM.
Dengan data ini, jelaslah bahwa tanggal 1 Masehi Yesus belum lahir karena tahun 4 SM Herodes sudah meninggal. Otomatis, berdasarkan ayat Bibel tersebut, Yesus harus lahir selambat-lambatnya tahun 4 SM.
Jika ayat Bibel benar maka umat Kristen harus meralat kalender Masehi di seluruh dunia dengan memajukan empat tahun. Dengan kata lain, menurut Bibel, tahun 2012 ini yang benar adalah tahun 2016. nah, lho....
sumber : ahmad hizbullah/suaramuslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar