Senin, 28 November 2011

KMNU Jabar Gelar Musyawarah di Gedongan

(MagarsariPost) - Kaum Muda Nahdlatul Ulama (KMNU) se-Jawa Barat selama dua hari, Senin hingga Selasa, (28-29/11) mengadakan musyawarah di Pondok Pesantren Gedongan, Desa Ender, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon.

Acara yang dikemas dalam bentuk Musyawarah Kader Muda Nahdlatul Ulama se-Jawa Barat ini, mengambil tema "Meneguhkan kembali Ghiroh Nahdlotul Fikr di Kalangan Muda NU". Kegiatan ini dihadiri sejumlah intelektual muda NU se-Jawa Barat dan sejumlah tokoh ulama berpengaruh di Jabar.

Kegiatan seperti ini disambut positif, karena akan memberi dampak bagi pembangunan di Jawa Barat. "Kegiatan ini memiliki nilai positif, karena, pemikiran kalangan muda NU dapat terakomodir sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kiprah NU dalam membangun bangsa," kata Ahmad Syaichu, salah seorang tokoh muda NU asal Kabupaten Cirebon yang turut hadir pada acara tersebut.

Sementara itu, Abdul Muiz Syairozi, ketua pelaksana kegiatan ini mengungkapkan, beberapa pemikiran kaum muda NU yang sangat progresif akan direkomendasikan kepada pengurus NU Jawa Barat, untuk segera ditindaklanjuti. Di antaranya, menurut Muiz, terkait perlunya membuat komunitas-komunitas di berbagai wilayah di Jawa Barat untuk penguatan wacana ke-NU-an.

Lebih lanjut Muiz mengatakan bahwa PWNU Jawa Barat perlu memfasilitasi kader muda NU seperti Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU dan lainnya untuk merumuskan kembali pola kaderisasi dilingkungannya masing-masing. Sehingga akan lebih jelas arah gerakan dari masing-masing organisasi kepemudaan di NU tersebut.

Disebutkan, dalam musyawarah tersebut juga menghasilkan sebuah rekomendasi berupa tuntutan kepada pemerintah dan DPR RI agar segera mengesahkan undang-undang tentang "Ma'had Aly" sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional.

Sebagaimana diketahui selama ini, Ma'had Aly sebagai jenjang pendidikan tertinggi di pesantren, belum dianggap sebagai perguruan tinggi sebagaimana perguruan tinggi lainnya yang ada di Indonesia. Padahal dari sisi kurikulumnya, Ma'had Aly memiliki kurikulum yang standar, bahkan mungkin dari sisi keahlian atau penguasaan materi, mahasiswa/santri Ma'had Aly akan lebih mumpuni.

Oleh karena itu, salah satu bahasan penting yang dilakukan KMNU pada kesempatan ini adalah mengenai kondisi dan posisi Ma’had Aly dalam lingkup perguruang tinggi di Indonesia.

Itulah kontribusi pemikiran kaum muda NU agar kiprah kaum nahdliyin memili akuntabilitas dalam kehidupan berbangsa," kata Abdul Muiz yang juga koordinator KMNU Jawa Barat ini. (Yuri/Job | CirebonNews.Com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar