Rabu, 01 April 2009

Ikkikih Ingsun ......


MAGARSARI adalah predikat yang disandang bagi sekelompok kaum atau komunitas yang tinggal dalam lingkup Masyarakat Madani. Bukan cuma predikat, magarsari juga bisa sekaligus menjadi objeknya, karena magarsari merupakan kata majemuk dari "
Magar" dan "Sari", sehingga kalimat "Saya Magarsari" dapat dikatakan sebagai 'kalimat sempurna' (Aljumlah Almufidah) karena sudah mencakup subjek (fi'il), predikat (fa'il), dan objek (maf'ul) di dalamnya.

MAGAR merupakan kata dasar dari '
pagar' atau 'pager', yang sebagian orang Jawa mengartikannya gedek atau geribik, yaitu dinding dari anyaman bambu yang berfungsi sebagai 'tameng' untuk melindungi rumah dari terpaan panas, hujan, angin, debu, dan yang lainnya. Sedangkan SARI merupakan 'inti', atau bagian pokok yang terdapat dalam zat.

Arti sempitnya, MAGAR adalah rumah (
panggonan), dan SARI adalah penghuninya. Dengan demikian, MAGARSARI atau MAGERSARI dapat dikatakan sebagai kesatuan antara tempat tinggal dengan penghuniya, MAGARSARI adalah Singgasana dan Sultannya. Dalam morfologi bunga, MAGARSARI adalah "kelopak(magar) yang melindungi putik(sari)nya".

Dalam
civil society, MAGARSARI adalah komunitas yang hidup pada suatu lingkungan demi mengayomi sang "Penghulu Kaum" (orang yang diutamakan). Ini pula yang dilakukan oleh para sahabat yang setia dan bersahaja hidup 'mengawal' Rasulullah saw. dalam menciptakan MASYARAKAT MADANI.

Niat isun pen Bhakti, Urip-mati melu Kiyai ......