Senin, 10 Agustus 2009

NU Menjamin Tak Ada Warganya yang Jadi Teroris


Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) menjamin bahwa tak ada warganya yang menjadi teroris atau memiliki paham “radikal” layaknya para teroris itu, kata Ketua Pengurus Besar NU, KH Said Aqil Siroj.

Hal tersebut terjadi karena NU yang berpaham Islam moderat dan toleran ala Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), tak pernah mengajarkan pada kalangan nahdliyyin (warga NU) untuk bertindak kekerasan.

Itu sudah prestasi luar biasa, NU bisa mengendalikan warganya agar tidak berpaham radikal. Hanya, masalahnya, tidak semua orang Indonesia adalah orang NU,” ujar Kang Said—panggilan akrabnya—kepada NU Online di Jakarta, Kamis (23/7)

Kang Said juga menjamin, tak ada pesantren NU yang mendidik santrinya menjadi teroris. “Bisa dilihat, mana ada lulusan pesantren NU, misal, (pesantren) Lirboyo, Tebuireng, Gedongan, dan lain-lain, yang menjadi teroris. Masalahnya, tidak semua orang pernah menjadi santri di pesantren NU,” terangnya.

Karena itu, imbuhnya, tidak sepatutnya jika aksi terorisme yang marak belakangan ini dikaitkan dengan pesantren, terutama pesantren pada umumnya. Pasalnya, lembaga pendidikan agama yang khas Indonesia itu sudah ada sejak ratusan tahun silam. Dan, selama itu pula tak pernah ada masalah dengan pesantren.

Meski demikian, ia tak menolak jika ada dugaan bahwa terdapat beberapa pesantren yang mengajarkan paham kekerasan dalam bentuk terorisme itu. “Tapi, yang jelas, (pesantren) itu bukan pesantren NU,” tegasnya. (rif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar